Pedagang Tahu Minta Petahu sumedang di pinggir jalan pun akan anjlok drastis,” kata Hendra Nugraha (37), pedagang tahu sumedang di Jalan Pangeran Kornel, Sumedang, Minggu (16/12).

Menurut dia, para pedagang hanya meminta penyediaan lahannya saja. Sedangkan bangunan kiosnya, bisa dibangun sendiri oleh para pedagang.
Lahan di rest area itu harus milik Pemkab Sumedang supaya ada jaminan para pedagang kecil khususnya tahu sumedang bisa ditampung di rest area tol Cisumjati.
Tak hanya pedagang tahu sumedang saja, melainkan pedagang lokal lainnya, seperti pedagang ubi cileumbu dan peuyeum (tape) Cigendel.
“Jika tanahnya bukan milik pemda, saya khawatir di rest area itu nantinya malah ditempati para pengusaha besar dari luar Sumedang,” ujar Hendra.
Dikatakan, penyediaan lahan di rest area tol Cisumjati dinilai sangat penting untuk menampung pedagang tahu sumedang dan pedagang lokal lainnya.
Pasalnya, mereka yang akan terkena dampak langsung beroperasinya tol tersebut. Jika lahannya tidak disediakan, usaha para pedagang lokal akan terpuruk dan terancam gulung tikar.
“Saya yakin, ketika tol Cisumjati sudah beroperasi, omzet penjualan tahu sumedang akan anjlok 50 persen. Dari biasanya saya menjual tahu sumedang per hari 15-20 ancak (satu ancak 144 biji tahu), nanti bisa anjlok menjadi 10 ancak. Bisa terjual 10 ancak saja, sudah untung. Makanya, kalau kami tidak ditampung di rest area, bukan mustahil usaha kami akan terpuruk, bahkan bisa gulung tikar,” kata Hendra.
Apalagi, kata dia, jumlah pedagang tahu sumedang di jalur utama Bandung-Cirebon dari mulai Jatinangor hingga Tomo, bisa mencapai ribuan pedagang.
Terlebih berjualan tahu sumedang, menjadi mata pencaharian mereka satu-satunya. Bahkan dengan berjualan tahu, mereka bisa menafkahi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.
“Alhamdulillah, sekedar berjualan tahu sumedang di pinggir jalan, saya bisa menafkahi keluarga, membangun saung (rumah-red) dan menyekolahkan anak-anak, Namun, tidak terbayang kalau nanti usaha kami lesu, mau makan dari mana? ” ujarnya yang mengaku sudah 15 tahun berjualan tahu sumedang.
Hendra menambahkan, bukti nyata dampak tol bisa mematikan usaha pedagang kecil di jalan lama, seperti halnya ketika beroperasinya tol Cipularang.
Dari mulai pedagang kecil dan rumah makan hingga restoran dan hotel di Cianjur dan Purwakarta, banyak yang gulung tikar.
“Itu bukti, kami tidak ingin seperti itu. Memang dengan jalan tol, bisa mengatasi kemacetan. Tapi tolong juga pikirkan nasib ribuan pedagang tahu sumedang dan pedagang kecil lainnya. Supaya kejadian tol Cipularang tidak menimpa kami, Pemkab Sumedang termasuk provinsi dan pemeritah pusat harus menampung kami di rest area,” ujar Hendra.

mkab Sumedang Sediakan Rest Area

0 komentar: